Isnin, 2 Februari 2009

A Letter From Gaza


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


My dear sisters and brothers I wanted to take this opportunity to send you a message from the sisters and brothers in Gaza. Please hear our situation and tell everyone that you know and don't know.


When the Zionists attacked us on 27th December 2008, they not only attacked Hamas, they not only attacked the Muslims of Gaza, they attacked Muslims everywhere. They attacked Islam in the hope that they will weaken it and ultimately destroy it and ummah of Muhammad صلى الله عليه وآله وسلم. And they will never stop here. They want the beloved Al Aqsa, they want the West Bank and believe me when I tell you that they want the whole of the Middle East. But they will never succeed. They will never remove the light of Allah inshAllah. Our situation is dire but our iman is strong Alhamdulillah, even though we have no water to speak of, and when we do, it is polluted and diseased. We have no money to buy mineral water. When we find the money those that sell it say that it is too dangerous for them to travel out to get new supplies. We have no gas, and have not had for the last four months. We cook the little food we have on real fires that we have learned to prepare. Our men have lost all of their jobs. They spend their days at home now. My husband can spend a day just going from place to place just for the basic need of water. He usually returns empty handed


There are no schools, no banks from which we can withdraw our money. Few hospitals are open for our wounded. You are constantly aware that you risk your life when you go out and when you are indoors. They give us a curfew between 1-4pm. We can go out, they say, in safety to get your supplies, but that is a lie. They have often used that opportunity to add more shuhadaa to their list.


We eat one day rice and one day bread. Meat and milk are a luxury. They are using chemical warfare in the areas which are on the borders. They are killing us by bullets and tanks and B52s, but they are also killing us slowly by starving our children, inflicting indescribable diseases with their chemical warfare and laughing as our suffering becomes prolonged and unbearable. All this and we are being told that people demonstrate all over the world. MashAllah the fact that you go to embassies and leave your homes makes us feel truly that we are not alone in our struggle. But you go home at night and lock your door. We cannot do that. I have to leave my home on the second floor every night and stay with my sister on the ground floor. Should there be an attack, it's quicker to leave from the ground floor.


But the ummah is asking where are the Muslim armies? Where is the victory? And where is our true leader who will save us from this death? Where are the armies of Salahadeen Ayubi? Do not look to the UN, they recognised Israel in 1949 as a state and sealed our fate as it is today. Do not turn to America or Britain, did they not invade our ummah in Iraq and Afghanistan. Call the armies in Egypt, in Syria, in Turkey, in Saudi Arabia, and Pakistan. In Bangladesh, in the Gulf, in Indonesia and in Libya where are they? Are they content to watch women scream for their help as they bury their young children? Are the screams of their sisters and brothers falling on deaf ears? We have a right to eat and drink in safety and security. We have a right to laugh and live in hope, do we not? Yes we are tired.


When we hear rockets and bombs and see planes that fly too close to our building, I scream with my young son and my husband feels helpless. The brothers will know what it must be like to feel helpless to protect the honour and lives of your family. It kills something of him inside. We often wonder when will they sell our land cheaply, will it take one thousand or two thousand deaths. We wait to see. The Israelis have started to plan where their settlements will be in Gaza. This is what we have become. In all this there is no one but Allah سبحانه وتعالى that can save us.


Don't forget us because you are all that we have now. Your sadaqaat is not reaching us, and when they open borders it only reaches a few who can do nothing with it because we risk our lives just to buy food. They will kill anyone, anyone even if he is a five year old child carrying food for his family. We want to live from the sweat of our men, not from the sweat of others because we are dying. Keep up the work of Allah and pray and work for the victory that will come soon and rescue our ummah everywhere inshAllah. May Allah سبحانه وتعالى make us steadfast in our deen, during struggle and during ease. Ya Allah bring us the victory soon and re-establish Islam as the authority by which we live, Ya Allah send us the sons of Salahudeen, the army of Islam to rescue Mohammed's صلى الله عليه وآله وسلم ummah from the oppression under which we live. Ya Allah protect our children and remove the zionists from our land. Ya Allah witness today that we account our rulers, we pray that you return our true leader the Khaleefah soon.


Ameen.


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Isnin, 19 Januari 2009

Boikot Barangan Buatan Israel!!!!!

Yahudi Laknatullah sedang meratah daging saudara-saudara Islam kita!!!
Kita tidak mampu berperang tetapi kita mampu melumpuhkan ekonomi mereka!!!
Hidup Hidup Islam!!!HAncur Hancur HAncur Yahudi!!!

Shahid Selepas Mengucapkan Shahadah

Sabtu, November 01, 2008

Suatu ketika tatkala Rasulullah s.a.w. sedang bersiap di medan perang Uhud, tiba-tiba terjadi hal yang tidak terduga. Seorang lelaki yang bernama Amar bin Thabit telah datang menemui Baginda s.a.w.. Dia rupanya ingin masuk Islam dan akan ikut perang bersama Rasulullah s.a.w. Amar ini berasal dari Bani Asyahali. Sekalian kaumnya ketika itu sudah Islam setelah tokoh yang terkenal Saad bin Muaz memeluk Islam. Tetapi Amar ini enggan mengikut kaumnya yang ramai itu.

Keangkuhan jahiliyyah menonjol dalam jiwanya, walaupun dia orang baik dalam pergaulan. Waktu kaumnya menyerunya kepada Islam, ia menjawab, "Kalau aku tahu kebenaran yang aku kemukakan itu sudah pasti aku tidak akan mengikutnya." Demikian angkuhnya Amar. Kaum Muslimin di Madinah pun mengetahui bagaimana keanehan Amar di tengah-tengah kaumnya yang sudah memeluk Islam. Ia terasing sendirian, hatinya sudah tertutup untuk menerima cahaya Islam yang terang benderang. Kini dalam saat orang bersiap-siap akan maju ke medan perang, dia segera menemui Rasulullah s.a.w. , menyatakan dirinya akan masuk Islam malah akan ikut berperang bersama angkatan perang di bawah pimpinan Rasulullah s.a.w. .

Pedangnya yang tajam ikut dibawanya.Rasulullah s.a.w. menyambut kedatangan Amar dengan sangat gembira, tambah pula rela akan maju bersama Nabi Muhammad s.a.w.. Tetapi orang ramai tidak mengetahui peristiwa aneh ini, kerana masing-masing sibuk menyiapkan bekalan peperangan. Di kalangan kaumnya juga tidak ramai mengetahui keIslamannya. Bagaimana Amar maju sebagai mujahid di medan peperangan. Dalam perang Uhud yang hebat itu Amar memperlihatkan keberaniannya yang luar biasa.

Malah berkali-kali pedang musuh mengenai dirinya, tidak dipedulikannya. Bahkan dia terus maju sampai saatnya dia jatuh pengsan. "Untuk apa ikut ke mari ya Amar?" Demikian tanya orang yang hairan melihatnya, sebab sangka mereka dia masih musyrik. Mereka kira Amar ini masih belum Islam lalau mengikut sahaja pada orang ramai. Dalam keadaan antara hidup dan mati itu Amar lalu berkata, "Aku sudah beriman kepada Allah s.w.t. dan Rasul-Nya, lalu aku siapkan pedangku dan maju ke medan perang. Allah s.w.t. akan memberikan syahidah padaku dalam waktu yang tidak lama lagi." Amar meninggal. Rohnya mengadap ke hadrat Illahi sebagai pahlawan syahid.

Waktu hal ini diketahui Rasulullah s.a.w. , maka Baginda s.a.w. pun bersabda,: "Amar itu nanti akan berada dalam syurga nantinya." Dan kaum Muslimin pun mengetahui akhir hayat Amar dengan penuh takjub, sebab di luar dugaan mereka. Malah Abu Hurairah r.a sahabat yang banyak mengetahui hadith Rasulullah s.a.w. berkata kaum Muslimin, "Cuba kamu kemukakan kepadaku seorang yang masuk syurga sedang dia tidak pernah bersyarat sekalipun juga terhadap Allah s.w.t.." "Jika kamu tidak tahu orangnya." Kata Abu Hurairah r.a lagi, lalu ia pun menyambung, ujarnya, "Maka baiklah aku beritahukan, itulah dia Amar bin Thabit."

Demikianlah kisah seorang yang ajaib, masuk syurga demikian indahnya. Ia tidak pernah solat, puasa dan lain-lainnya seperti para sahabat yang lain, sebab dia belum memeluk Islam. Tiba-tiba melihat persiapan yang hebat itu, hatinya tergerak memeluk Islam sehingga ia menemui Rasulullah s.a.w.. Ia menjadi Muslim, lalu maju ke medan perang, sebagai mujahid yang berani. Akhirnya tewas dia dengan mendapat syahadah iaitu pengakuan sebagai orang yang syahid. Mati membela agama Allah s.w.t. di medan perang. Maka syurgalah tempat bagi orang yang memiliki julukan syahid. Rasulullah s.a.w. menjamin syurga bagi orang seperti Amar ini.

Posted in by Mohamad Azim Mustaffa 0 comments
Langgan: Catatan (Atom)
JilulQuran Network
Semoga ukhwah yang terbina kekal selamanya. Kepada sahabat-sahabat ahli usrah Jilul Quran, sila letakkan lambang ini pada blog atau profile Friendster antum. Boleh dapatkan dari GroupFriendster Jilul Quran


Isnin, 5 Januari 2009

Benci Ayah Jadi Kafir

Diriwayatkan dari Abu Hurairah .a.: Nabi s.a.w pernah bersabda, "jangan membenci ayahmu. Orang yang membenci ayahnya adalah kafir." (8:759-S.A) riwayat bukhari 2158



- Yang dimaksudkan dalam hadis ini, bukanlah perasaan benci kepada ayah. Tetapi benci untuk menisbahkan dirinya kepada ayah kandungnya, seperti tidak mahu berbinkan ayahnya, tetapi mahu berbinkan kepada orang lain selain ayahnya.

- Hadis ini menyebut sesiapa yang benci menisbahkan dirinya kepada nama ayah sebenarnya, sebagai satu kekufuran.

Tafsiran kufur di sini ialah:
i- kufur nikmat, yang tidak mengeluarkan daripada agama.
ii- kufur agama, iaitu bagi orang yang mengHALALkan perbuatan itu. Sesiapa yang menghalalkan berbinkan kepada bukan ayahnya maka dia jatuh kafir. Kerana banyak nas-nas yang melarang berbinkan kepada bukan ayah sendiri.

Rujukan: -Syarah Sahih Muslim, Nawawi 2/51-52

Janganlah Marah

Diriwayatkan oleh Bukhari Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: “Berilah wasiat kepadaku”. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Janganlah engkau mudah marah”. Maka diulanginya permintaan itu beberapa kali. Sabda beliau : “Janganlah engkau mudah marah”.

kadang-kadang kita tak boleh nak kawal marah..betul tak???
marah sebahagian sifat syaitan laknatullah................

mengubah posisi org yang marah:

1.Rasulullah saw bersabda:"apabila salah seorang di antara kamu marah, dan ketika iti ia dalam posisi berdiri, maka hendaklah ia duduk. kerana hal itu akan menghilangkan marahnya. dan kalau tidak, maka hendaklah ia berbaring".
2. Berwuduk. Rasulullah saw bersabda:"Marah itu datangnya dari syaitan,dan syaitan itu diciptakan dari api, sedangkan api itu hanya dipadamkan dengan air. oleh kerana itu, apabila salah seorang di antara kamu marah, maka hendaklah ia berwuduk"
3. minum air
4. diam ketika marah
5. berlindung dr Allah daripada syaitan yang terkutuk
6. memberikan gambaran buruk tentang sifat marah ini..
7. meluahkan masalah dan perasaan dalam keadaan yang sesuai dan dalam masa yang sesuai.
8. jangan lupa senyum. senyum itu kan sedekah..betul tak??
9. mengajar anak kita berfikir perkara yang positif dan mengingatkan perkara yang menyenangkan ketika marah
10. bayangkan marah akan menyebabkan punca pelbagai penyakit. penyakit hati.oleh itu...dapatkan vitamin dan multivitamin hati bagi merawat penyakit marah ni...tak dijual di pasaran mahupun di farmasi...hihhihihiiihi

Bahayanya Pujian

Siapa yang tidak suka dipuji? Bukan wanita sahaja suka dipuji bahkan juga lelaki, kanak-kanak, orang tua dan juga muda. Namun, hati-hati kerana pujian itu mempunyai bahayanya yang tersendiri.

Kata Imam Ghazali, terdapat enam bahaya pujian: iaitu empat pada orang yang memuji dan dua pada orang yang dipuji

BAHAYA PADA ORANG YANG MEMUJI
1. Kemungkinan pujian melampau yang akhirnya akan menjadi pendustaa.
2. Kemungkinan menyebabkan hati dimasuki sifat menunjuk, memuji sekadar menunjukkan bahawa dia akrab tetapi yang berlaku adalah sebaliknya, yang akhirnya akan menjadi munafik. 3. Kadangkala manusia mengucapkan sesuatu yang tidak diketahui benar atau tidak, yang mungkin perkara itu tidak diselidiki langsung.
4. Dibimbangi pujian itu akan menyebabkan orang yang dipuji terus leka dan tidak menyedari kelemahan diri sendiri, seolah-olah orang yang memuji itu merelakan sesuatu yang buruk terus berlaku.

BAHAYA PADA ORANG YANG DIPUJI
1. Orang yang dipuji akan terus bongkak dan bangga diri sendiri.
2. Orang yang dipuji akan terus leka dengan pujian lantas mengurangkan usahanya untuk membaiki kelemahan diri.

#.Tuhan….jauhkanlah aku dari sifat riak, takbur, dan ujub.